IQPlus, (8/7) – PT Perma Plasindo Tbk. (BINO) telah menyampaikan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham per tanggal 30 Juni 2022.
Dalam keterangan tertulisnya Lie Fonda Corporate Secretary BINO Kamis (7/7) menyampaikan bahwa perseroan memperoleh hasil penawaran umum perdana saham efektif tanggal 25 November 2021 sebesar Rp60,03 miliar dengan biaya sebesar Rp4,2 miliar. Dengan demikian BINO memperoleh hasil bersih IPO sebesar Rp55,8 miliar.
Lie memaparkan, BINO merealisasi penggunakan dana sebesar Rp38 miliar untuk pelunasan hutang dan pinjaman ke entitas anak PT. Batara Indah dalam rangka pembelian mesin sebesar Rp2,15 miliar serta pembelian aset tanah sebesar Rp1,52 miliar.
Selanjutnya BINO merealisasikan penggunaan dana IPO sebesar Rp397,4 juta untuk modal kerja E-filling dan sebesar Rp7,83 miliar untuk modal kerja entitas anak PT. Bino Mitra Sejati dan operasional sebesar Rp100 juta.. Dengan realisasi penggunaan Dana IPO tersebur, BINO sudah menggunakan sebesar Rp50 miliar.
BINO masih menyimpan dana IPO sebesar Rp5,82 miliar di Bank BCA dalam bentuk giro dengan bunga 0,25% per tahun dan atas nama entitas anak PT. Batara Indah dalam bentuk deposito berjangka dengan bunga 1,9% per tahun.
Sebagai informasi, PT Perma Plasindo Tbk adalah perusahaan dengan kegiatan usaha utama memproduksi dan mendistribusikan alat tulis kantor merk BANTEX, menggelar Penawaran Umum Perdana Saham atau Inial Public Offering (IPO) pada tanggal 25 November 2021 dengan melepas sejumlah 435.000.000 saham setara dengan 20% dari modal di setor dan ditempatkan Perseroan dengan harga Rp138 per saham.